Minggu, 24 Februari 2013

Hymenolepis nana


Hymenolepis nana dikenal sebagai cacing pita kerdil pada manusia(dwarf tapeworm of man),walaupun cacing biasa hidup pada tikus.Cacing ini banyak ditemukan didaerah amerika serikat yang biasanya pada anak-anak dibawah usia 8 tahun.Penyakit  yang disebabkan oleh hymenolepis nana disebut hymenolepiasis nana.Habitatnya diusus baik manusia maupun hewan

2.1.1              Distribusi geografis

Cacing ini terdapat diseluruh dunia,tetapi daya hidupnya tertinggi didaerah beriklim tropis dan subtropis.Diperkirakan  ada sekitar 20 juta penduduk terinfeksi cacing ini.prevalensi pada tikus antara 1-10 % bahkan mencapai 45 % dibeberapa tempat.

Morfologi
2.1.2        Hymenolepis nana
merupakan ukuran terkecil dari species cestoda.Cacing dewasa berukutan 24-40 mm dengan scolex dapat ditemukan 4 buah alat penghisap berbentuk hemispheris serta rosetelum yang terinvaginasi disekelilingi oleh saut baris  kait-kait yang terdiri dari 20-30 buah.Scolex berbentuk rhomboid dengan diameter 0,32 mm
Leher cacing ini panjang dan ramping diikuti strobila yang panjang  yang biasanya berbanding terbalik dengan jumlah cacing yang  ada dalam hospesnya.strobils immature segment pendek dan tidak lebar sedangkan  mautr segment lebar.Mature segment memiliki 3 buah  testes yang tersusun dalam saut garis dan genital pore –nya terbuka disebelah  lateral strobilo terakhir mem bulat pada bagian posteriornya


 
 








Telur hymenolepis nana berukuran  30-47 u,dan berbentuk bulat ,dibagian dalam telur terdapat 4 buah penebalan yang berlanjut sebagai 4 buah filament,nampak pula pada oncosphere yang memilki 3 buah pasang kait-kait.Telur cacing ini keluar dari segment terakhir yang mengalami disintegrasi.Telur hymenolepis nana bentuk lonjong ,mempunyai  lapisan yang jernih dan lapisan dalm yang mengelilingi sebuah onkosfer dengan penebalan pada kedua kutub,dari masing-masign kutub keluar 4-8 filamen.Dalam onkosfer terdapat 3 pasang duri(kait) yang berbentuk lanset



2.1.1       



Siklus hidup hymenolepis nana
Telur yang tertelan oelh manusia segera menetas dan oncospherenya segera membenamkan diri dimukosa usus .Oncosphere ini akan tetap tinggal dimukosa usus 4-5 hari kemudian berkembang menjadi cysticeroid larva.Cysticeroid  yang sudah tua akan kembali ke lumen usus dan menjadi dewasa dalam waktu 8-10 hari.Cacing dewasa mampu hidup diusus bertahun- tahun.Cacing Proglotid gravid melepaskan diri dari badan,telurnya dapat ditemukan dalam tinja .Cacing ini tidak memerlukan hospes perantara.Pada infeksi percobaan,berbagai pinjal dan kutu beras dapat menularkan murine strain.
Orang dewasa kurang rentan dibandingkan anqk-anak.Kadang-kadang telur dapat menetas dirongga usus halus sebelum dilepaskan bersama tinja ,keadaan ini disebut autoinfeksi terna.Hal ini memberikan kemungkinan terjadi infeksi berat sekali yang disebut hiperinfeksi,sehingga cacign dewasa dapat mencapai jumlah 2000 ekor pada seorang penderita.







2.1.2              Patologi dan manifestasi klinis

Parasit ini biasanya tidak menyebabkan gejala.Jumlahyang besar dari cacing yang menempel pada dinding usus halus menimbulkan iritasi mukosa usus.Kelainan yang sering itmbul adalah toksemia umum karena penyerapan sisa metabolit dari parasit yang masuk kedalam system peredaran darah penderita.Pada  anak kecil dengan infeksi berat ,cacing ini kadang- kadang menyebabkan keluhan neurologi yang gawat ,diare,kejang-kejang,sukar tidur dan pusing.eosinofilia sebesar 8-16 %,(obstipasi,dan anoreksia merupakan gejala ringan)

2.1.3              Diagnosis laboratories

Diagnosa ditegakkan dengan menemukan telur yang mempunyai cirri khusus(penebalan dengan 4 buah filament dan oncosphere yang mempunyai kait )Adanya filament pada telur cacing ini digunakan untuk membedakan dengan telur hymenolepis diminuta.Kadang-kadang pasien membawa  scolex yang mereka temukan ditinja mereka .Pada scolex cacing ini ditemukan adanya 4 buah alat penghisap dan  rosetellum yang berkait-kait

2.1.4              Pengobatan dan upaya pencegahan

Praziquantel merupakan obat pilihan yang mampu membunuh 88 % larva maupun cacing  dewasa (sulit sekali menghilangkan cacing ini secara keseluruhan).Obat alternatif adalah  niclosamid dan paromycin.Sebaiknya penderita di-follw-up 2-3 bulan setelah pengobatan dengan pemeriksaan tinja.
Upaya pencegahannya antaraa lain:
Ø  Menjaga kebersihan makanan dan minuman
Ø  Meningkatkan hygene pribadi
Ø  Perbaikan cara pembuangan feces
Ø  Pemberantasan tikus untuk menghindari penularan dari tikus
Ø  Pengobatan penderita untuk menghilangkan sumber penularan

2.1.5              Epidemiologi

            Infeksi dengan cacing ini sering terjadi didaerah yang berpenduduk padat dengan kebersihan pribadi yang buruk serta
Kebersihan lingkungan  yang tidak sehat,misalnya dilembaga-lembaga dan panti asuhan
Penularan langsung lebih sering terjadi dari pada penularan tidak langsung.(melalui insecta)




















BAB III : PENUTUP
            3.1.1 Kesimpulan
                        Kesimpulan dari pembahasan makalah hymenolepis nana sbb:
                        Hymenolepis nana merupakan species dari cestoda yang ukurannya sangat kecil.Hospes definitive dari cacing ini adalah manusia .Hospes rosevoarnya adalah mencit,tikus dan beberapa jenis hewan pengerat(rodent) lainnya.Penyakit yang disebabkan oleh cacing ini disebut hymenolepiasis nana..Hidup cacing ini tersebar didaerah tropis dan subtropis.Sering menyerang pada anak-anak dibawah usia 8 tahun