Jumat, 02 Agustus 2013

Tinea capitis

TINEA CAPITIS

 
1)   DEFINISI
Tinea capitis merupakan infeksi dermatofit yang sering terjadi pada anak-anak.
Biasanya menyerang kepala, alis dan bulu mata.penyebab paling sering adalah spesies dari genus Microsporum dan Trychophyton.penularan penyakit ini biasanya  melalui binatang-binatang peliharaan seperti kucing, anjing. 
2)   DISTRIBUSI GEOGRAFIK
Prevalensi tinea kapitis tertinggi terjadi di Afrika, Asia dan Eropa Tenggara. Di Amerika Serikat dan Eropa Barat insidennya rendah. Di Indonesia terjadi di Medan pasien tinea kapitis didapatkan sekitar 0,4% (tahun 1996-1998) dari kasus dermatofitosis dan biasanya musiman. Di Manado (tahun 1990-1991) insiden tinea kapitis mencapai 1,2-6,0% dari kasus dermatofitosis sedangkan di Semarang 0,2%. Penelitian tentang tinea kapitis pada dewasa di India didapatkan bahwa hanya 4,9% kasus tinea kapitis pada dewasa.

3)  GEJALA
Gejala dai penyakit tine capitis antara lain:
  • Gejala umum yang parah gatal,  kulit kepala ketombe, dan botak patch di mana jamur telah berakar sendiri di kulit. Hal ini sering menyajikan identik dengan ketombe atau dermatitis seboroik.
  • muncul sebagai menebal, bersisik, dan kadang-kadang pembengkakan, atau sebagai perluasan mengangkat cincin merah 

4)  BENTUK KLINIS
Ø  Gray patch
Gray patch oleh  M. canis, Microsporum audouinii, M. gypseum dengan gejala: Gatal, Skuama, rambut abu-abu,suram, patah bbrp mm diatas kulit,mudah dicabut, pd daerah yg terserang terjadi alpecia.
 

Ø  Black dot
Black dot oleh Trichophyton sp., a.l. T.tonsurans, Trichophyton violaceum dan T. mentagrophytes .Gejala: Gatal, Rambut patah dimuara folikel.



Ø Kerion
Kerion: keadaan akut, bengkak, mirip sarang lebah dgn pus keluar dari folikel yg disebabkan oleh Microsporum canis dan Microsporum gypseum
Gejala: Nyeri, Tumor, boggy, Pus dari folikel, Bukan Infeksi sekunder bakter
5)   EPIDEMIOLOGI
Dipengaruhi oleh standar kebersihan, iklim, tingkat pendidikan, dan kebiasaan seseorang.
Tinea capitis dapat ditularkan melalui:
      1. secara langsung
      2. tidak langsung
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi jamur pada kulit kepala antara lain:
   - Faktor virulensi jamur
   - Faktor trauma
   - Faktor suhu dan kelembaban
   - Keadaan sosial serta kurangnya kebersihan
   - Faktor umur dan jenis kelamin
 
   6)     DIAGNOSA
Ø  Anamnesis
Ø  Pemeriksaan Penunjang:
·         Lampu Wood
·         Kultur : Agar Dekstrosa Sabouraud (SDA)
                                        Dermatophyte Test Medium (DTM)
·         Pemeriksaan Mikroskopis
·         Temuan histologis

  7)  PENCEGAHAN
  • Anak dianjurkan tidak bermain dengan binatang peliharaan yang terinfeksi jamur
  • Jangan bermain-main di tanah
  •       Jangan meminjamkan topi atau sisir dari anak yang diduga menderita tinea kapitis      Yang terutama adalah menjaga kebersihan pribadi, misalnya mandi dua kali sehari dan sewaktu mandi rambut kepala harus dibersihkan dan diberi sampo
 
    8) PENGOBATAN
  • Pengobatan Sistemik:
Griseofulvin, Ketokonazol, Itrakonazol, Flukonazol, Terbinafin
  • Pengobatan Topikal
Anti jamur dapat diberikan pada penderita dan keluarganya yaitu berupa sampo ketokonazol 2% atau selenium sulfid 2,5%, diberikan paling sedikit 3x/minggu dan didiamkan pada kulit kepala paling sedikit 5 menit. Sampo ini diberikan selama belum ada kesembuhan klinik dan mikologik.