Banyaklah membaca,karena ilmu tidak memilih siapa dan berapa usia anda.Dan yang paling penting anda bisa menerapkan ilmu dalam kehidupan setiap hari serta membantu orang lain dengan apa yang anda miliki,So pendidikan sepanjang hayat.
Kamis, 13 Maret 2014
Kamis, 06 Maret 2014
HIV & AIDS
Penyakit kelamin Acquired Immuno Deficiency
Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh rotrovirus HIV
yang sistem kekebalan/ pertahan tubuh sehingga menyebabkan kerusakan yang parah
dan sejauh ini belum diketahui obatnya.
Upaya pencegahan penularan AIDS melalui hubungan seksual
memerlukan pendidikan dan penyuluhan intensif dan ditunjukan untuk mengubah
perilaku seksual masyarakat tertentu sedemikian rupa sehingga mengurangi
kemungkinan penularan HIV. Untuk menunjang keberhasilan upaya pencegahan
tersebut terutam pada ank remaja atau SLTA,
HIV(human immunodeficiency virus)
merupakan suatu virus yang menyebabkan aids. Virus ini menyerang manusia dan
dapat menyebabkan sistem kekebalan (imunitas) tubuh menurun, sehingga tubuh
menjadi lemah dalam melawan infeksi.
Sedangkan AIDS(Acquired Immuno Deficiency
Syndrome) adalah adalah Syndrome akibat defisiensi immunitas selluler tanpa
penyebab lain yang diketahui, ditandai dengan infeksi oportunistik keganasan
berakibat fatal.
Munculnya Syndrome ini erat hubungannya dengan
berkurangnya zat kekebalan tubuh yang prosesnya tidaklah terjadi seketika
melainkan sekitar 5-10 tahun setelah seseorang terinfeksi HIV.
Bagaimana cara kita mengetahui bahwa kita kena
penyakit AIDS?
Ada pun gejala-gejala HIVdan AIDS antaralain:
Gejala penderita AIDS dapat timbul dari ringan
sampai berat.Terdapat 5 stadium penyakit AIDS yakni:
Gejala stadium infeksi awal
Demam,lemas,nyeri sendi,nyeri tenggorok,pembesaran
kelenjar getah bening(gejala ini menyerupai gejala influenza)
Ø Stadium tanpa gejala
Penderita nampak sehat,namun
merupakan sumber penularan infeksi HIV
Ø Gejala stadium ARC
Demam lebih dari 38°C secara berkala atau terus
Menurunnya berat badan lebih dari 10% dalam
waktu 3 bulan
Pembesaran kelenjar getah bening
Diare mencret yang berkala atau terus menerus
dalam waktu yang lama tanpa sebab yang jelas
Kelemahan tubuh
Ø Gejala AIDS
Gejala klinis utama yaitu terdapatnya kanker
kulit yang disebut Sarkoma Kaposi (kanker pembuluh darah kapiler) juga adanya
kanker kelenjar getah bening.
Terdapat infeksi penyakit penyerta misalnya
pneomonia, pneumocystis,TBC, serta penyakit infeksi lainnya seperti
teksoplasmosis.
Ø Gejala gangguan susunan saraf
Lupa ingatan
Kesadaran menurun
Perubahan Kepribadian
Gejala–gejala peradangan otak atau selaput otak,bahkan sampai Kelumpuhan
Bagaimana penularan HIV dan AIDS?
HIV dan AIDS Menular melalui dua cara yakni :
a. Secara Kontak Seksual
- Ano-Genital(Lewat Dubur)
Cara hubungan seksual ini merupakan
perilaku seksual dengan resiko tertinggi bagi penularan HIV, khususnya bagi
kaum mitra seksual yang pasif menerima ejakulasi semen dari pengidap HIV.
Ora-Genital(Lewat Mulut)
Cara hubungan ini merupakan tingkat
resiko kedua, termasuk menelan semen dari mitra seksual pengidap HIV.
Genito-Genital / Heteroseksual
Penularan secara heteroseksual ini
merupakan tingkat penularan ketiga, hubungan suami istri yang mengidap HIV,
resiko penularannya, berbeda-beda.
b. Secara Non seksual
Ø Transmisi Parental
Penggunaan jarum dan alat tusuk lain
(alat tindik, tatto) yang telah terkontaminasi, terutama pada penyalahgunaan
narkotik dengan mempergunakan jarum suntik yang telah tercemar secara bersama
sama. Penularan parental lainnya, melalui transfusi darah atau pemakai produk
dari donor dengan HIV positif, mengandung resiko yang sangat tinggi
Ø Transmisi Transplasental
Transmisi ini adalah penularan dari
ibu yang mengandung HIV positif ke anak, mempunyai resiko sebesar 50%.
Disamping cara penularan yang telah disebutkan di atas ada transmisi yang belum
terbukti, antara lain:
ASI,Saliva Air liur,Air Mata,hubungan
seksual dengan orang serumah.Walaupun cara-cara penularan di atas belum terbukti, akan tetapi karena
prevalensi
HIV telah demikian tinginya, maka
tetap dianjurkan:
·
Ibu
yang mengidap supaya tidak menyusui bayinya.
·
Mengurangi
kontaminasi saliva pada alat seduditasi pada saat berciuman dan pada anak-anak
yang mengidap HIV yang menderita gangguan jiwa dan sering digigit serangga.
·
bagi
dokter ahli mata dianjurkan untuk lebih berhati-hati berhubungan dengan air
mata pengidap HIV.
Ada pun yang perlu kita ketahui bahwa AIDS
tidak menular karena :
- Hidup serumah dengan penderita AIDS ( asal tidak mengadakan hubungan seksual)
- Bersentuhan dengan penderita.
- Berjabat tangan.
- Penderita AIDS bersin atau balik di dekat kita.
- Bersentuhan dengan pakaian atau barang lain dari bekas penderita.
- Berciuman pipi dengan penderita.
- Melalui alat makan dan minum.
- Bersama-sama berenang di kolam.
Pencegahan HIV/AIDS
Penyakit
AIDS adalah penyakit yang sudah pasti akan mendatangkan kematian maka
pencegahan merupakan upaya penanggulangan yang terutama harus di lakukan. Upaya
pencegahan yang dapat di lakukan adalah :
- Pencegahan Infeksi HIV/AIDS Melalui Darah;
Darah yang digunakan untuk
transfusi diusahakan bebas HIV/AIDS dengan jalan memeriksa darah donor.
Menghimbau kelompok
resiko tinggi tertular AIDS untuk tidak menjadi donor darah.
Jarum suntik dan alat
tusuk yang lain harus disterilisasikan secara baku setiap kali habis dipakai.
Semua alat yang tercemar
dengan cairan tubuh penderita AIDS harus
disterillisasikan secara baku.
- Pencegahan penularan melalui jalur seksual;
Melakukan hubungan
seksual hanya dengan seorang mitra seksual yang setia dan tidak terinfeksi HIV
(homogami)
Mengurangi jumlah mitra
seksual sesedikit mungkin
Hindari hubungan seksual
dengan kelompok resiko tinggi tertular AIDS.
Tidak melakukan hubungan
anogenital.
Gunakan kondom mulai
dari awal sampai akhir hubungan seksual dengan kelompok resiko tinggi tertular
AIDS dan pengidap HIV.
3. Pencegahan
penularan dari ibu dan anak;
Upaya pencegahan yang dapat di lakukan pada
penularan ini adalah dengan menganjurkan kepada ibu yang menderita AIDS atau
HIV positif untuk tidak hamil.
Penyakit
AIDS yang belum ada obatnya bukan untuk ditakuti tetapi kita sebagai anggota
masyarakat harus mematuhi rambu-rambu, yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
dan berperilaku yang bertanggung jawab serta melakukan tindakan pengamanan
untuk diri sendiri dan keluarga serta kelompoknya terhadap terkontraminasi HIV.
Langganan:
Postingan (Atom)