Jumat, 08 November 2013

Toksikologi Opium

OPIUM


bahan mentah opium
.1      Pengertian Opium

Nama Opium berasal dari bahasa Yunani yaitu Opos (juice), atau Opion (Poppy Juice), Poppy Juice dalam bahasa indonesia bermakna sari buah bunga candu. Menurut Oxford English Dictionary, opium adalah suatu warna coklat yang kemerah-merahan, memberi wewangian obat yang sangat kuat menyebabkan kecanduan yang disiapkan dari getah kental yang dikeringkan dari kapsul bunga candu opium, memiliki nama ilmiah Papaver Somniverum, digunakan secara terlarang sebagai sebuah narkotika, dan adakalanya berhubungan dengan obat medik sebagai obat penenang dan sebagai obat penghilang rasa sakit.
Bunga candu opium atau papaver somniverum, adalah hanya satu dari lebih 100 spesies tumbuhan bunga yang tumbuh di alam liar dan yang dibudidayakan diseluruh dunia. Papaver somniverum adalah satu dari banyak bunga yang berbeda, itu merupakan satu dari hanya dua spesies yang menghasilkan morfin (morphine) / bahan aktif didalam opium, dan satu-satunya secara aktif ditanam untuk memproduksi obat.

Bertentangan dengan namanya, opium bukan sebuah campuran kimiawi tunggal, namun merupakan gabungan beberapa campuran kimiawi, seperti sebuah salad yang terdiri dari beberapa campuran seperti gula, protein, cuka, air dan banyak alkaloida, dan beberapa bahan lainnya. masyarakat yang menumbuhkan opium untuk harga narkotika terutama tertarik akan alkaloidanya.   

Struktur Kimia dari Opium

unsur kimia yang dihasilkan sangat penting dan temasuk didalamnya:
  •  morphine
  •  codeine
  •   dihydrocodeine
  •   hydrocodone
  •  thebaine
  •   oxycodone
  • ethylmorphine
  
Produk obat-obatan ini digunakan sebagai salah satu jalan untuk menangani beberapa kondisi medis, yang umum mencakup batuk, diare, dan nyeri. Ahli bedah dan dokter gigi juga menggunakan morphine, unsur bahan kimia yang paling utama di dalam bunga opium, sebagai suatu anesthetic. Sayangnya kebanyakan opium diubah menjadi heroin dan berakhir pada pembuluh darah pecandu.
Saat ini opium dijual di jalan – jalan dalam bentuk bubuk / powder, atau warna coklat padat, dan itu dihisap, dimakan, atau disuntikkan. Beberapa efek dari penggunaan opium dari struktur yang sama, molekul candu menduduki banyak dari lokasi sel yang sama yang peka rangsangan - syaraf, dan memberi efek yang sama dengan obat penghilang sakit sebagai penawar rasa sakit alami badan. Pecandu opium pertama kali memproduksi rasa senang dan bahagia, tetapi dengan dilanjutkannya penggunaan opium ini badan menginginkan yang lebih untuk menjangkau rasa yang sama menjadi lebih nikmat. Kesulitan kekurangan gizi, yang berhubungan dengan pernafasan, dan tekanan darah yang rendah adalah sebagaian dari macam-macam penyakit yang dihubungkan dengan kecandu


2 Cara Penyebaran Opium
Sejarah penggunaan narkotika oleh manusia telah tercatat sejak zaman purbakala; benih tanaman poppy (Papaver somniferum) yang getahnva merupakan bahan dasar opium telah ditemukan di antara peninggalan zaman batu, bahkan di Mesopotamia tanaman tersebut telah ditanam oleh bangsa Sumeria sejak 4000 - 3000 sebelum Masehi.
Data penggunaannya tercatat dalam papyrus Ebers (1600 - 1500 sebelum Masehi) sebagai hipnotik, analgesik, dan untuk efek konstipasi. Galen juga menyebutnya sebagai obat untuk mengatasi nyeri.

Pada awalnya bunga opium (candu) dikembangkan di Mesopotamia. Bangsa Sumeria menyebutnya Hul Gil (tanaman kegembiraan) yang kemudian menularkan pengaruh dan efek tanaman tersebut pada bangsa Assyrians. Seni mengumpulkan dan meramu opium ini berlanjut dan menyebar dari Assyrians ke Babylonia sampai ketangan bangsa Mesir.
Bangsa Mesir kuno, tepatnya penduduk ibu kota Thebes mulai menanam bunga opium di ladang mereka, ihwal perjalanan candu mulai menyebar. Perdagangan bunga opium dimulai pada masa pemerintahan Thutmose IV, Akhenaton dan Raja Tutankhamen.
Rute perdagangan meliputi Phoenicians (negara maritim di barat daya Asia dan sepanjang laut Mediterania, saat ini Siria dan Lebanon) dan Minoans (wilayah Pulau Kreta, Yunani). Mereka membawa candu dalam rute perdagangan menyeberangi Laut Mediterania menuju Yunani, Carthage (kota kuno di Afrika Utara, di Teluk Tunisia), dan Eropa.
Produksi opium di Afghanistan selama 10 tahun terakhir ini telah mencapai angka 6.900 ton dan telah menghasilkan keuntungan sebesar 65 miliar dolar.
Pasalnya, kenaikan angka penjualan dan keuntungan tumbuhan candu tersebut meningkat seiring dengan hadirnya 100.000 pasukan asing di negara itu selama hampir delapan tahun.
Sebuah laporan dari UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime) mengatakan pada hari Rabu (21/10) bahwa Afghanistan memproduksi 92 persen dari candu dunia.
Laporan PBB itu pun mencatat bahwa produksi opium ilegal Afghanistan bernilai 65 miliar dolar. Hasil produksi heroin dan opium tersebut dipasarkan para 15 juta orang pecandu, dengan setengahnya dipasok ke Eropa, Rusia dan Iran.

UNODC memperkirakan ada sekitar 15 juta orang yang menyelundupkan obat terlarang itu setiap tahun, dan hampir 100.000 orang meninggal setiap tahunnya karena penggunaan opium sedikit banyak memberikan kontribusi terhadap penyebaran HIV dan AIDS.
 UNODC pun membeberkan fakta mengenai kelalaian pemerintah Afghanistan dalam mengontrol peredaran opium dari negaranya. Karena, menurut UNODC, hanya kurang dari dua persen opium dan heroin yang berhasil disita oleh pemerintah Afghan, selebihnya lolos dan didistribusikan di pasar internasional. Dan diduga kuat bahwa dua organisasi teroris internasional yaitu agen intelejen AS (CIA) dan Inggris (MI5) berperan besar dalam bisnis opium ini dan mengambil keuntungan yang tidak kecil dari usaha tersebut. (athaf/tum/arrahmah.com)
3  Efek  Pengunaan Opium
Karena opium bekerja pada berbagai reseptor opium disusunan saraf pusat dapat mengalami dapat menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri
  • menenangkan,menghilanngkan batuk
  • menimbulkan rasa mual,muntah
  •   pupil menyempit
  • suhu badan menurun
  • berbagai perubahan pada sistem endokrin
penggunaan opium juga menimbulkan perubahan faal yang sangat kuat pada daerah otak tertentu yang berkaitan dengan proses belajar,emosi,dan pengambilan keputusan,yaitu dikorteks singulare yang terlibat dalam pembiasan(conditioning)dan ganjaran(reward),serta korteks preoptik yang juga berperan dalam ganjaran.
Beberapa efek negatif yang timbul dari penggunaan opium di antaranya :
  • Mengalami pelambatan dan kekacauan pada saat berbicara
  •   Kerusakan penglihatan pada malam hari
  • Mengalami kerusakan pada liver dan ginjal
  •   Peningkatan resiko terkena virus HIV dan hepatitis dan penyakit infeksi lainnya
























Tidak ada komentar: